hidup dan kenyataan gak selalu sama dengan harapan kita

di suatu kehidupan kita membutukan pengorbanan...apa yang kita inginkan harus ditukar dengan suatu pengorbanan...
pikirkan dengan terbaik...karna jika kau salah dengan pilihanmu terahir penyesalan akan selalu datang menghantui mu...

Mendengarkan Al Quran online

Listen to Quran

Thursday, April 5, 2012

indahnya islam jika kamu menyadarinya :D


Varia Minggu, 08 Mei 2011 11:37 WIB
SPENCER Wall seorang gadis Kristen usia 20-an tahun. Ia memutuskan untuk mengikuti ciri khas dan cara berpakaian wanita Muslim selama 1 tahun yang dimulai pada 27 April lalu. Ia memakai jilbab, kerudung dan busana dengan potongan longgar ke mana pun ia pergi dan tidak mengonsumsi babi atau alkohol di tempat umum.
Ia menghindari kontak mata dan fisik dengan laki-laki dan meniru kebiasaan anggun, seperti berjalan dengan lengan yang merapat di sisi tubuh atau menyilangkannya di depan untuk menutupi dadanya.

Ia mengenakan kerudung dengan corak warna hijau dan biru, baju hitam berlengan panjang dan rok panjang berwarna aqua. Hanya memperlihatkan kulitnya beberapa inci saja.

Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukannya itu bukanlah sebuah eksperimen sosial, tapi lebih pada pengalaman belajar pribadinya. Sebagai seorang wanita kulit putih yang berasal dari sebuah kota kecil di Texas Barat, Wall mengatakan, ia ingin tahu seperti apa rasanya menjadi bagian dari komunitas “minoritas yang diamati.”

“Saya tidak mewakili wanita Muslim atau komunitas Muslim,” katanya. “Saya hanya ingin tahu seperti apa rasanya ‘berjalan dengan memakai sepatu mereka’ selama beberapa waktu.”
Sebelumnya, Wall sudah mempersiapkan diri untuk “pengalaman belajar”nya, kalau-kalau orang bertanya kepadanya. Pertanyaan yang biasa diajukan, “Kamu berasal dari mana?”

Ia menghindari hal-hal seperti itu, maka sekarang jika orang bertanya mengenai pakaiannya, langsung saja dijawabnya bahwa ia bukan Muslim. Tapi, mengenakan hijab karena ia memilih untuk melakukannya. Penjelasan seperti itu tidak seluruhya keliru, sebab sebagaimana Wall bilang, ia tidak bisa keluar rumah tanpa mengenakannya.

“Beberapa waktu lalu saya pernah mencoba untuk tidak mengenakan kerudung selama 24 jam,” katanya. “Saya malah tidak sanggup melakukannya, meskipun selama kurang dari setengah hari.”
Wall mengatakan, ia mendapatkan reaksi yang berbeda-beda ketika mengenakan hijab. Suatu waktu pernah seorang pria menabrak displai barang di Wal-Mart karena pria itu memandanginya.
Lain hari sekelompok laki-laki langganan restoran tempatnya bekerja menolak dilayani olehnya. Kelompok itu juga memanggilnya dengan sebutan yang menghina. Tapi, seringkali ia dihindari dengan cara yang terhormat.

“Saya tidak bilang tidak ada pria yang mendekati saya. Mereka mendekati saya, tapi dengan cara yang berbeda sekarang.” katanya. “Lebih sopan, tidak terlalu terang-terangan.”

Pengalaman telah mengajarkan Wall untuk memperhatikan hal-hal kecil yang membuat gaya hidup Muslim tradisional sulit diikuti di Amerika Serikat. Suatu hari di toko pakaian, Wall harus meminta selembar penutup untuk menutupi lubang antara lantai dan pintu kamar pas, agar ia bisa menutupi kakinya ketika berganti pakaian.

Pekerjaannya sebagai pelayan juga harus menghadapi situasi yang canggung karena sifat pekerjaannya yang harus melakukan kontak fisik dengan orang asing, yang mana hal itu terlarang untuk wanita Muslim. Wall akhirnya bisa memahami privasi semacam itu dan menghormatinya. Mungkin hasil yang tidak terduga dari pengalamannya adalah keyakinannya yang bertambah terhadap agama Kristen yang ia anut.

Agama Islam memerintahkan pengikutnya untuk shalat lima kali sehari, ibadah pertama dimulai pukul 5 pagi. Meskipun Wall belum meniru kebiasaan itu, ia mengatakan mungkin di waktu depan ia akan melakukannya dan lebih sering.

“Kamu kan tahu, kita hidup dalam masyarakat yang tidak acuh terhadap aktivitas keagamaan harian,” katanya. “Dari pengalaman ini, saya semakin peduli dengan Tuhan.”

Ia menghentikan bicaranya, saat seorang gadis memperhatikan belakang kepala Wall. Mata gadis itu sejenak mengikuti garis-garis kerudung yang berwarna cerah, kemudian segera berlalu. Sepertinya gadis itu memandang bukan karena kasihan kepada Wall atau karena ia merasa dendam, marah atau takut, melainkan karena tertarik dengan kerudungnya.

Wall mengatakan, ia hanya akan memperlihatkan rambutnya di ruangan yang tertutup. Saya mengakui bahwa saya agak iri dengan seseorang yang bisa menghargai sesuatu, yang mana saya anggap hal itu biasa saja. (a.rahim/beragam sumber)

No comments:

Post a Comment

semoga bermanfaat dan jangan lupa memberikan kritik saran dan pendapat anda :D