hidup dan kenyataan gak selalu sama dengan harapan kita

di suatu kehidupan kita membutukan pengorbanan...apa yang kita inginkan harus ditukar dengan suatu pengorbanan...
pikirkan dengan terbaik...karna jika kau salah dengan pilihanmu terahir penyesalan akan selalu datang menghantui mu...

Mendengarkan Al Quran online

Listen to Quran

Friday, May 18, 2012

Arti Berjilbab


Apr 6, '10 8:59 AM
untuk semuanya
Bismillah. Saya tidak mengerti dengan persepsi saudari-saudari saya tentang memakai jilbab. Saudari-saudari yang belum berjilbab seringkali berkata ingin menjilbabi hati terlebih dulu. See, siapa yang tau tentang hati selain si pribadi itu sendiri & Tuhannya -ALLAH- Bukannya orang diluar pribadi itu tidak mengetahui apakah hati si saudari sudah berjilbab atau belum. Hati itu abstrak kan? Lantas bagaimana bentuk jilbab hati yang dimaksudkan? Bagaimana pula orang diluar pribadi itu bisa mengetahui apakah hati si pribadi telah berjilbab? Saya tak bermaksud men-judge saudari-saudari saya ini, saya hanya belum mengerti bagaimana pola pikir mereka. Atau alasan lain bagi yang belum mengenakan jilbab -hijab lebih tepatnya- adalah mereka merasa sikap tindak mereka belum 'pas' bagi seorang muslimah yang mengenakan jilbab. Saudariku, muslimah berjilbab itu bukannya malaikat yang putih suci bersih tak bernoda. Sebagaimana fitrahnya manusia, muslimah berjilbab tentu saja tak sempurna dan pernah melakukan salah. Yang perlu dilakukan adalah berproses dan berusaha memperbaiki diri menuju kesempurnaan –meskipun kita tau bahwa sempurna itu hanyalah milik Allah semata-. Dan proses itu sendiri tidaklah sebentar. Saya pun menyadari bahwa diri saya masih jauh dari sesuatu yang –mungkin bisa- dikatakan baik dan sempurna, tapi saya menyadari bahwa saya berproses untuk kebaikan dan kesempurnaan itu. Citra muslimah berjilbab juga mempengaruhi opini saudari-saudari yang belum berjilbab. Ada anggapan muslimah itu haruslah sempurna tak bercela. Tak boleh pacaran, tak boleh berdekatan dengan lawan jenis, baik, alim, sopan, lemah lembut dan berbagai perilaku lain yang dianggap mencerminkan pribadi muslimah sejati. Saya sendiri menyadari saya tidaklah sesuai dengan anggapan atau citra itu. Tapi tentu saja saya berusaha untuk lebih baik. Lagipula bukannya memang seorang wanita haruslah baik, sopan, lemah lembut, dan lain-lain? Tak perlu menjadi seorang muslimah berjilbab untuk memiliki etika dan tata karma yang baik, toh setiap orang memang mestinya begitu dalam pergaulannya. Ada pula saudari-saudari yang belum berjilbab karena terpengaruh oknum-oknum tertentu. Misalnya dia melihat muslimah A yang –maaf- meskipun berjilbab tapi masih suka bergosip, suka mencaci-maki, tidak sopan, dan lain-lain. Tapi tunggu dulu, itu hanya pekerjaan oknum-oknum tertentu. Kita justru harus bertekad bahwa ketika kita telah memakai jilbab maka kita tak boleh seperti si muslimah dan haruslah lebih baik. Mari kita ubah mindset itu saudariku. Bahwa berjilbab tak harus menunggu sempurna. Jilbab itu perintah wajib dariNYA bagi kita para wanita. Maka selayaknya kita menjalankannya, siap atau tidak siap, senang atau tidak senang, mau atau tidak mau. Seperti kata pepatah, di mana ada kemauan (kemauan yang benar-benar kemauan alias serius) untuk berjilbab dan memperbaiki diri maka disitu ada jalan. Insyaallah.

Maaf jika ada kesalahan dan kekhilafan dalam tulisan saya ini. Karena tulisan ini dibuat tanpa maksud menggurui atau menyinggung pihak-pihak tertentu. Hanya sekedar menuntaskan hasrat menulis dan menyalurkan ide ^_^

sumber :  http://myakhoi.multiply.com/journal/item/106/Menjilbabi_Hati_Gimana_Sih?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

 

10 Alasan Wanita Enggan Berjilbab

Posted by nurp3 on May 6, 2011 in muslimah |
Sepuluh alasan wanita enggan berjilbab adalah:
1. Jilbab tidak menarik. Jawabnya seorang wanita muslimah harus sudi menerima kebenaran agama Islam, dan tidak mempermasalahkan senang atau tidak senang. Sebab rasa senangnya itu diukur dengan barometer hawa nafsu yang menguasai dirinya.
2. Takut durhaka kepada orang tuanya yang melarangnya berpakaian jilbab. Jawabnya adalah Rasulullah SAW telah mengatakan agar tidak mematuhi seorang makhluk dalam durhaka kepada-Nya.
3. Tidak bisa membeli pakaian yang banyak memerlukan kain. Jawabannya, orang yang mengatakan alasan seperti itu adalah karena (pertama) ia benar-benar sangat miskin sehingga tidak mampu membeli pakaian Islami. Atau (kedua) karena dia Cuma alasan saja, sebab ia lebih menyukai pakaian yang bugil sehingga tampak lekuk tubuhnya atau paha mulusnya bisa kelihatan orang.
4. Karena merasa gerah dan panas. Jawabannya, wanita muslimah di Arab yang udaranya lebih panas saja mampu mengenakan pakaian Islami, mengapa di negara lainnya tidak? Dan orang yang merasa gerah dan panas mengenakan pakaian Islami, mereka tidak menyadari tentang panasnya api neraka bagi orang yang membuka aurat. Syetan telah telah menggelincirkan, sehingga mereka terasa bebas dari panasnya dunia, tetapi mengantarkannya kepada panas api neraka.
5. Takut tidak istiqamah. Mereka melihat contoh wanita muslimah yang kurang baik ‘Buat apa mengenakan jilbab sementara, Cuma pertama saja rajin, nanti juga dilepas’. Jawabannya adalah mereka mengambil sample (contoh) yang tidak cocok, bukan wanita yang ideal (yang istiqamah) menjalankannya. Ia mengatakan hanya untuk menyelamatkan dirinya. Dan ia tidak mau mengenakan jilbab karena takut tidak istiqamah. Kalau saja semua orang berfikir demikian, tentunya mereka akan meninggalkan agama secara keseluruhan. Orang tidak akan shalat sama sekali karena takut tidak istiqamah, begitu pula puasa dan ibadah lainnya.
6. Takut tidak laku kawin, jadi selama ia belum menikah, maka ia tidak mengenakan jilbab. Jawabannya, adalah ucapan itu sebenarnya tidak sebenarnya. Justru berakibat buruk pada dirinya sendiri. Sesungguhnya perkawinan adalah nikmat dari Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki. Sebagian besar orang audah meyakini bahwa jodoh di tangan Tuhan. Betapa banyak gadis yang berjlbab dan menutup aurat dalam berbusana tetapi lebih cepat mendapatkan jodoh dibandingkan mereka yang berpakaian seksi. Karena wanita yang menyukai pakaian seksi akan dijadikan permainan bagi laki-laki iseng. Gadis-gadis berpakaian seksi dipandang sebagai gadis murahan. Sesungguhnya suami-suami yang menyukai wanita-wanita yang berpakaian ‘berani’, setengah bugil atau beneran, membuka aurat dan bermaksiat kepada Allah adalah bukan tipe suami yang baik, yang shalih dan berjiwa besar. Ia tidak punya rasa cemburu sama sekali terhadap larangan-larangan Allah dan tidak dapat memberikan pertolongan kepada isterinya kelak. Jadi jika wanita yang menyukai pakaian seksi atau melepaskan jilbab dengan tujuan mendapatkan jodoh yang baik, maka hal itu sungguh merupakan suatu kebodohan.
7. Menampakkan anugerah tubuh yang indah atau ingin menghargai kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya. Jawabnya menghargai atau bersyukur itu dengan porsi yang benar. Bersyukur itu dengan mengahrgai perintah-Nya, yakni menjaga aurat, bukan dengan mengobralnya.
8. Belum mendapat hidayah, jilbab itu ibadah. Jika Allah memberi hidayah, pasti kami akan mengenakannya. Jawabnya, Allah menciptakan segala sesuatu itu ada sebab-sebabnya. Misalnya orang yang sakit jika ingin sembuh hendaknya menempuh sebab-sebab bagi kesembuhannya. Adapun sebab yang harus ditempuh adalah berikhtiar dan berobat. Sebab orang kenyang karena makan, dsb. Maka demikian pula orang yang ingin mendapatkan hidayah itu harus menempuh sebab-sebab datangnya hidayah yakni dengan mematuhi perintah-Nya mengenakan jilbab.
9. Belum waktunya. Sebagian ada yang berkata bahwa mengenakan jilbab itu harus tepat waktunya, misalnya karena masih anak-anak atau masih remaja. Ada yang akan mengenakannya jika sudah tua. Atau jika sudah menunaikan ibadah haji. Jawabnya adalah alasan mengulur-ulur waktu itu hanyalah sebagai sekedar dalil pembenaran saja. Itu sama artinya dengan orang yang menunda-nunda shalat, menunggu sampai ia berusia tua. Apakah kita tahu kapan kita akan meninggal dunia? Sedangkan mati itu tidak mengenal usia, tua maupun muda.
10. Tidak mau dianggap sebagai orang yang mengikuti golongan tertentu. Jawabannya, bahwa anggapan ini karena dangkalnya pemahaman terhadap Islam atau karena dibuat-buat untuk menutupi diri agar tidak dituduh melanggar syari’at. Sesungguhnya di dalam Islam itu hanya ada dua golongan, yaitu golongan Hizbullah, golongan yang senantiasa menaati perintah Allah dan golongan Hizbus Syaithan, yakni golongan yang melanggar perintah Allah.

sumber : http://nurp3.blog.uns.ac.id/2011/05/06/10-alasan-wanita-enggan-berjilbab/


 BERITA LAIN :

5 comments:

  1. wah itu terserah ke masing masing orang deh
    toh kita tak bisa menghakimi orang hanya dari penampilan saja
    yang bolak balik naik haji tapi pelit dan suka korupsi juga banyak
    yang mengaku atheis tapi berhati emas juga ga kurang-kurang

    ReplyDelete
  2. boleh rikues gak..?
    verifikasi katanya ilangin dong
    ribet banget apalagi kalo dari hape bersinyal ngos ngosan..

    ReplyDelete
  3. maaf rawins....kalau sebagai wanita muslim berjilbab adalah kewajiban....agama adalah kepercayaan...tidak seperti pemerintahan yang bisa demokratis bisa memilih apa dan siapa....tapi itu sudah ketetapan...kalau mengaku muslim dan di ktp pun islam wajib memakai jilbab...

    ReplyDelete
  4. dan satu lagi...hidup itu sekali....kenapa cuma sekali ini malah mencontoh orang yang negatif....mbok cari contoh itu yang positif agar lebih baik dari sebelumnya

    ReplyDelete
  5. karena wanita berjilbab itu bertujuan menutup aurad bukan menjadi manusia sempurna karena kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT

    ReplyDelete

semoga bermanfaat dan jangan lupa memberikan kritik saran dan pendapat anda :D