hidup dan kenyataan gak selalu sama dengan harapan kita

di suatu kehidupan kita membutukan pengorbanan...apa yang kita inginkan harus ditukar dengan suatu pengorbanan...
pikirkan dengan terbaik...karna jika kau salah dengan pilihanmu terahir penyesalan akan selalu datang menghantui mu...

Mendengarkan Al Quran online

Listen to Quran

Thursday, May 17, 2012

Berita Update Kecelakaan Sukhoi di Gunung Salak Indonesia

Kamis, 17 Mei 2012 | 00:15:51 WITA | 1542 HITS
Black Box Sukhoi Buatan Amerika
Yang Ditemukan Baru Sebagian, Identifikasi Tetap di Jakarta

JAKARTA, FAJAR -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bergerak cepat setelah menerima black box Sukhoi Superjet (SSJ) 100 dari tim pencari. Kemarin kotak yang merekam aneka data penerbangan pesawat nahas tersebut langsung dibawa ke markas KNKT di Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.


Namun, black box tersebut ternyata tidak lengkap. Sebab, baru cockpit voice recorder (CVR) yang berhasil ditemukan. Sedangkan satu bagian lain yang belum ditemukan adalah flight data recorder (FDR). Pincangnya data dikhawatirkan tidak sepenuhnya bisa mengungkap penyebab menabraknya pesawat ke tebing Gunung Salak.


Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo memastikan itu kemarin. Kepada wartawan, dia menunjukkan bentuk utuh black box yang masih berwarna oranye. Nah, berdasar itu, terlihat bagian yang kurang. ”Saya minta ke rescuer dari TNI-Polri dan Brimob untuk melanjutkan pencarian,” ujarnya.


Menurut Daryatmo, sangat mungkin FDR tidak ditemukan bareng dengan CVR karena dua alat itu memang terpisah. Namun, tetap menjadi satu kesatuan yang akhirnya disebut black box. Dari kedua alat itulah, nanti terungkap berbagai informasi (lihat grafis).


Daryatmo mengakui, pencarian FDR bisa jadi lebih sulit. Namun, tim sudah siap mengobok-obok kembali lokasi ditemukannya CVR. Diyakini, benda yang dicari tidak jauh dari lokasi ekor pesawat. Maklum, black box umumnya disimpan di bagian ekor yang diyakini tetap utuh saat kecelakaan terjadi.


Seperti diberitakan, kondisi CVR sudah gosong. Daryatmo sempat khawatir bahwa alat tersebut benar-benar rusak parah. Kalau sampai itu terjadi, KNKT bisa kesulitan membaca.


”Mudah-mudahan dalamnya masih bagus meski luarnya sudah seperti ini,” imbuhnya. Investigation In Charge (IIC) KNKT untuk kasus SSJ-100 Mardjono Siswo Suwarno optimistis CVR tersebut bisa dibaca.
Dibandingkan dengan CVR pesawat Garuda Indonesia yang terbakar di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, pada 7 Maret 2007, kondisi alat milik Sukhoi itu masih lebih baik.


”Di Yogya sampai meleleh, dan butuh 1,5 bulan untuk membacanya,” kata Mardjono. Dia lantas menjelaskan bahwa pihaknya bakal langsung mengerjakan CVR tersebut. Harapannya, tiga di antara empat kanal yang ada di CVR bisa dibaca.


Kalau tiga kanal itu bisa didengar, Mardjono yakin bisa mendapatkan data yang mencukupi untuk investigasi. Sebab, CVR memiliki kemampuan untuk merekam seluruh informasi yang ada di kokpit selama dua jam. Diprediksi, pembacaan data tersebut bisa selesai dalam seminggu.


Tetapi, tidak berarti dalam sepekan sudah ketahuan penyebab pesawat senilai USD 30 juta tersebut mengalami kecelakaan. Perjalanan panjang masih harus dilalui. Salah satunya, mentranskrip pembicaraan yang terekam CVR. ”Proses itu butuh waktu yang lama karena butuh penerjemah,” terangnya.


Apalagi, seluruh percakapan itu bakal ditranskrip ke tiga bahasa. Yakni, Rusia, Inggris, dan bahasa Indonesia. Namun, guru besar Teknik Penerbangan ITB itu tidak bisa mengestimasi berapa lama proses tersebut akan berakhir. Setelah proses transkrip selesai, akan dilakukan sinkronisasi data dari FDR.


Bagaimana kalau FDR tetap tidak ketemu? Mardjono menyatakan tidak mempermasalahkan itu. Menurut dia, tidak ada rotan akar pun jadi alias mengesampingkan FDR. Analisis diambil dari CVR dan rekaman ATC (air traffic control) dengan pilot. ”Tapi, saya yakin bisa ketemu karena FDR diperlukan untuk baca ketinggian pesawat,” urainya.


Kepala Tim Laboratorium KNKT Budi Nugroho saat jumpa pers di Kantor KNKT juga menyampaikan alasan dirinya memerlukan bantuan KNKT Rusia. Menurut dia, pesawat Sukhoi menggunakan bahasa Rusia dan pembicaraan antara pilot dan tower memakai bahasa Inggris.


Budi lantas memberi tahu, kalaupun semua proses nanti usai, pembicaraan dalam kokpit tidak dipublikasikan. Alasannya, itu sudah jadi aturan internasional. Jadi, kalau tiba-tiba beredar, rekaman tersebut dipastikan palsu. ”Tolong digarisbawahi, kecelakaan pesawat tidak sama dengan kecelakaan motor, mobil, dan kereta,” tegasnya.


Di Bandara Halim Perdanakusuma, Ketua Subkomite Penelitian Kecelakaan Transportasi (PKT) Udara dari KNKT Masruri juga meyakinkan bahwa CVR tersebut masih bisa dibaca. Meski gosong, menurut dia, bagian dalam CVR yang berisi data rekaman masih kuat. Kalau di-download tidak bisa, masih ada opsi recovery.


Bukan tanpa alasan KNKT optimistis pembacaan data bisa dilakukan sekitar seminggu. Selain kondisi, alasan lain, ternyata CVR tersebut buatan Amerika Serikat. Itu dibuktikan dengan kode L3 Communication di badan alat perekam suara itu. Kode L3 adalah produksi Amerika Serikat. ”Pasti bukan buatan Rusia,” terang Masruri.


Hal tersebut akan memudahkan kerja KNKT yang memang hanya memiliki alat untuk membaca black box bikinan Amerika Serikat dan Prancis. Kalau sampai alat tersebut buatan Rusia, bisa dipastikan KNKT bakal kesulitan.


Ketua KNKT Tatang Kurniadi menambahkan, pihaknya akan mengutamakan keakuratan. Karena itu, dia berharap agar semua pihak bisa bersabar menunggu hasil kerja timnya. ”Untuk laporan hasilnya, ada waktu hingga setahun,” jelasnya.


Terpisah, kabar bahwa Moskow berusaha untuk mengambil alih proses identifikasi black box dibantah Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov. Dia menegaskan, CVR bakal diteliti sepenuhnya di Jakarta. ”Yang berwenang untuk meneliti Indonesia,” ucapnya.


Bantuan yang diberikan pihaknya adalah mendatangkan alat khusus yang rencananya datang hari ini. Peralatan tersebut menambah amunisi tim Rusia yang sudah datang melalui Bandara Halim Perdanakusuma. (*/sil)


TRAGEDI SUKHOI: Diupayakan korban terima Rp1,25 miliar

Large_serpihan_sukoi

Berita Terkait





JAKARTA: Kementerian Perhubungan berupaya seluruh korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 mendapat santunan sebesar Rp1,25 miliar dari pihak pabrikan pesawat sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No.77/2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut.


Selain mengupayakan besaran santunan dari pihak Sukhoi, Kemenhub selaku regulator penerbangan nasional juga akan memberikan santunan tersendiri, begitu juga dengan pihak asuransi Jamsostek dan Jasa Raharja.


“Kami sudah ngomong ke pihak Sukhoi Rusia soal besaran asuransi kepada korban, bahwa sesuai aturan kita, para korban meninggal diberi santunan Rp1,25 miliar,” tutur Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S. Gumay, Kamis, 17 Mei 2012.


Dia menambahkan Kemenhub tidak bisa memaksa pihak Rusia untuk menyantuni korban pesawat Sukhoi Super Jet 100 sebesar ketentuan dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No.77/2011. Hal ini karena pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut belum diregistrasi sebagai maskapai Tanah Air.


“Aturan Permenhub ini tidak bisa langsung diterapkan karena pesawatnya belum PK (kode maskapai yang teregistrasi di Indonesia), mereka akan menyesuaikan dalam kebijakan pabrikan Sukhoi dan pemerintah Rusia. Mereka ada itikad baik,” tutur Herry.


Dia menjelaskan pemberian santunan asuransi kepada keluarga korban setelah proses identifikasi selesai, soal besaran belum bisa dipastikan saat ini dan akan dihitung lagi oleh tim dari Rusia.


Selain dari pihak Sukhoi, lanjut Herry, ahli waris korban Sukhoi juga akan mendapat santunan dari pemerintah RI, begitu juga dari Jasa Raharja dan Jamsostek. “Jamsostek akan memberikan santunan ke ahli waris sebesar 48 kali gaji dari setiap korban,” kata Herry.


Pesawat Sukhoi Super Jet 100 merupakan milik dari Sukhoi Company asal Rusia. PT Trimarga Rekatama, selaku agen Sukhoi di Indonesia, menyatakan para ahli waris korban meninggal dunia akibat kecelakaan ini akan mendapatkan santunan asuransi sebesar US$50.000.


“Saat ini proses negosiasi masih berlangsung. Kami inginnya mendekati jumlah yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp1,25 miliar per orang,” ujar Kepala Pengembangan Bisnis Trimarga Rekamatama Sunaryo.


Menteri Perhubungan EE. Mangindaan berharap dalam pemberian asuransi kepada ahli waris korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100  dapat mengacu Permenhub No.77/2011, yaitu ganti rugi korban meninggal dunia pesawat udara sebesar Rp 1,25 miliar.


“Karena peristiwa tersebut terjadi di Indonesia, seharusnya aturan yang digunakan juga aturan Indonesia, dimana korban meninggal dunia pesawat udara sebesar Rp1,25 miliar,’’ kata Mangindaan.


Dia menambahkan memang sudah ada pembicaraan pemberian mengenai asuransi para korban meninggal dunia. Pihak Sukhoi Rusia menjanjikan, apabila korban sudah teridentifikasi dan data diberikan, maka akan segera diberi asuransi tersebut.


Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Perhubungan Udara Kemenhub Israful Hayat mengungkapkan Permenhub No.77/2011 hanya berlaku untuk penerbangan dalam negeri.


“Sukhoi ini registernya atau terdaftarnya hanya untuk joy flight atau promosi. Jadi pesawat ini penerbangannya masih tunduk kepada aturan Rusia. Jadi berlaku hukum negara di sana,” tutur Israful.


Tetapi apabila Rusia telah meratifikasi konsesi Warsawa tentang tanggung jawab pengangkut, pemerintah Rusia akan tunduk pada konsesi tersebut yakni besaran pertanggungan asuransinya hampir sama atau mungkin lebih besar dibandingkan dengan yang tertuang dalam PM. 77/2011.


Israful menegaskan Kementerian Perhubungan akan mengawal secara ketat pemberian asuransi kepada keluarga korban oleh pihak Sukhoi. Dia memastikan seluruh keluarga korban mendapatkan asuransi sesuai dengan aturan yang berlaku.(msb)


BACA JUGA:
11:56 - Dolar AS Keok Di Pasar Asia
10:58 - HARGA EMAS Naik 1,93 Sen Dolar/Gram
06:53 - EDITORIAL BISNIS: Kasus Korupsi Jangan Tertutup Karena Musibah Sukhoi
02:25 - GAGALNYA LADY GAGA: Sold Out Dulu Baru Izin…?
01:55 - BLACK BOX SUKHOI: Ini Rute Perjalanan Panjang Kotak Hitam Setelah Ditemukan
01:46 - FINAL LIGA CHAMPIONS: Ujian Terberat DI MATTEO


sumber :  http://www.bisnis.com/articles/tragedi-sukhoi-diupayakan-korban-terima-rp1-25-miliar


Lokasi Kecelakaan Sukhoi Disemprot Disinfektan
Sabrina Asril | Tri Wahono | Kamis, 17 Mei 2012 | 16:40 WIB
 
 KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Tim SAR memindahkan jenasah yang berhasil dievakuasi di Lapangan Cijeruk, Kabupaten Bogor, untuk kemudian diterbangkan ke Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa (15/5/2012).
JAKARTA, KOMPAS.com — Suku Dinas Kesehatan Bogor atau Sudinkes Bogor mulai menyemprotkan disinfektan di sekitar lokasi kecelakaan Sukhoi Superjet 100 dan perkampungan penduduk di sekitar Gunung Salak, Jawa Barat, pada Kamis (17/5/2012) pagi tadi.
Penyemprotan disinfektan dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Daryatmo, Kamis (17/5/2012), dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Bagaimanapun itu rentan daerah penyakit, tadi sudah disemprot disinfektan oleh Sudinkes Bogor," ujar Daryatmo.
Daerah seperti lokasi kecelakaan dan perkampungan penduduk menjadi rentan penyakit lantaran menjadi tempat kantong-kantong jenazah berada.
Di lokasi kecelakaan, tim SAR juga menduga masih banyak korban pesawat asal Rusia tersebut yang masih belum ditemukan karena tertimbun tanah.
Selain menyemprotkan disinfektan, Palang Merah Indonesia (PMI) juga sudah mengganti sejumlah peralatan penduduk di sekitar posko tim SAR gabungan yang sudah berdiri selama sembilan hari tersebut.
Daryatmo menuturkan ada 50 cangkul, 50 sekop, dan bak-bak mandi. Dampak lingkungan juga menjadi perhatian di lokasi penelusuran.
Pasalnya, pohon-pohon di tebing Gunung Salak tempat kecelakaan terjadi banyak yang runtuh akibat tanah yang longsor setelah pesawat Sukhoi tersebut menghantam dan meledak. Oleh karena itu, tim SAR akan menanam pohon kembali.
"Karena merusak lingkungan, maka kami akan menanam pohon sebab ratusan pohon runtuh karena tabrakan itu," tandasnya. 

1 comment:

  1. cuma baca rekaman percakapan masa sih susah
    bukannya cuma dengerin orang ngomong..?

    ReplyDelete

semoga bermanfaat dan jangan lupa memberikan kritik saran dan pendapat anda :D