hidup dan kenyataan gak selalu sama dengan harapan kita

di suatu kehidupan kita membutukan pengorbanan...apa yang kita inginkan harus ditukar dengan suatu pengorbanan...
pikirkan dengan terbaik...karna jika kau salah dengan pilihanmu terahir penyesalan akan selalu datang menghantui mu...

Mendengarkan Al Quran online

Listen to Quran

Saturday, February 15, 2014

KONDISI KOTA SOLO AKIBAT LETUSAN GUNUNG KELUD

FOTO FOTO KEADAAN JALAN DI SOLO AKIBAT DEBU VULKANIK DARI LETUSAN GUNUNG KELUD














Hujan abu Kelud terjadi di Solo

Jumat, 14 Februari 2014 07:24 WIB | 2503 Views

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto



Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). Pasca meletusnya gunung Kelud pada pukul 22.50 WIB., Kamis (13/2) malam, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghimbau kepada masyarakat agar tetap berada di radius aman atau berjarak sekitar 20 kilometer dari puncak Gunung Kelud. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Hujan abu di Boyolali merata dan ketebalannya sekitar lima centimeter. Anaknya yang masih SD diliburkan karena abu vulkanik akan mengganggu mereka."
Berita Terkait

Abu Vulkanik Kelud Sampai Solo
Solo (ANTARA News) - Hujan abu vulkanik cukup tebal akibat meletusnya Gunung Kelud di wilayah Kediri Jawa Timur terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat pagi.

Hujan abu vulkanik akibat meletusnya Gunung Kelud di Jatim tersebut terjadi di kota Solo, sekitar pukul 03.00 WIB hingga sekarang kondisi masih mendung dan mengganggu pandangan pengendara kendaraan.

Sejumlah kendaraan roda empat yang melintas di Jalan Adi Sucipto Surakarta baik yang sedang melintas dan parkir terlihat terkena abu vulkanik cukup tebal dari Gunung Kelud.

Selain itu, sejumlah pengendara sepeda motor mengenakan masker mengantipasi debu vulkanik yang cukup tebalnya dan kondisi pandangan mereka juga kelihatan terganggu.

Sejumlah kendaraan roda empat menyalakan lampunya karena jarak pandang cukup dekat, dan kondisi jalan juga cukup licin akibat tebalnya abu vulkanik yang menutupi jalan.

Rinto (45) salah satu pengendara warga Solo, mengatakan, hujan abu vulkanik terjadi sejak Jumat pagi hingga sekarang, sehingga mengganggu pandangan pengemudi.

"Saya harus ekstra hati-hati, selain kondisi jalan licin, juga jarak pandang terganggu," kata Rinto warga Manahan Solo. Banyak kendaraan roda dua terpelesek jatuh akibat licinnya abu vulakanik yang menutupi jalan raya.

Hujan abu vulkanik akibat meletusnya Gunung Kelud juga terjadi di kawasan Colomadu Karanganyar. Abu terlihat beberapa centimeter menutupi mobil yang sedang parkir.

Menurut Pipin (38) warga Palem Hijau Blulukan Colomadu Karanganyar, hujan abu terjadi sejak Jumat pagi. Mobilnya yang diparkir di luar garasi terlihat terkena abu sekitar lima centimeter.

"Mobil harus dicuci secara hati-hati karena debu vulkanik bisa menggores catnya," katanya.

"Anak-anak berangkat sekolah dengan mengenakan masker, karena abu vulkanik cukup bahaya bagi kesehatan orang," kata Pipin.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau agar pemerintah membagikan masker kepada mayarakat di Solo, karena meletusnya Gunung Kelud terjadi hujan abu tebal hingga di kota ini.

Sementara hujan abu juga terjadi di Kabupaten Boyolali Jateng cukup tebal menutup jalan, hal ini menyebabkan banyak sepeda motor yang mengalami kecelekaan tunggal akibat licinnya jalan.

Menurut Yulianto (43) warga Siswodipuran Boyolali, akibat hujan abu banyak sekolah SD yang meliburkan siswanya. Dan sejumlah kendaraan roda dua terjatuh kecelakaan akibat licinnya jalan akibat abu vulkanik Kelud.

"Hujan abu di Boyolali merata dan ketebalannya sekitar lima centimeter. Anaknya yang masih SD diliburkan karena abu vulkanik akan mengganggu mereka," kata Yulianto. (*)


Editor: B Kunto Wibisono



Hujan Abu Kelud Hentikan Sebagian Aktivitas Kota Solo




Warga Kota Solo membersihkan debu vulkanik Kelud. (sumber: IMR/Suara Pembaruna)


Solo - Dampak hujan abu dari Gunung Kelud menghentikan hampir sebagian aktivitas perekonomian di Kota Solo, sepanjang Jumat (13/2) kemarin. Pusat perdagangan seperti pasar tradisional termasuk Pasar Klewer tak beroperasi karena hanya satu dua pedagang yang membuka kiosnya. Seperti yang terlihat di Pasar Gede, Solo banyak pedagang yang memilih menutup lapak dagangannya.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Gede Solo, Jumadi mengatakan, kegiatan sejumlah pedagang terganggu. Pedagang produk segar seperti sayuran dan buah-buahan paling terpukul akibat hujan abu ini, akibatnya mereka harus merelakan dagangannya tidak laku bahkan membusuk. “Harusnya laku sehari, ini jadi tidak ada pembeli. Sebagian pedagang juga memilih menutup lapaknya,” ujar dia.

Hal yang sama dialami pedagang hasil bumi di Pasar Legi. Jika biasanya Pasar Legi dipadati oleh aktivitas pedagang dan pembeli, guyuran hujan abu memberikan imbas pada sepinya pasar. Pedagang sayuran di Pasar Legi Solo, Wiwid Widanarti mengatakan hujan abu yang melanda kawasan Surakarta membuat para pembeli enggan ke pasar, dan membuat transaksi jual beli mengalami penurunan drastis. “Pasokan barang juga nyaris tidak ada,” ujarnya.

Kegiatan perdagangan di pusat bisnis seperti di Klewer, Nonongan dan Singosaren juga sepi. Para pedagang memilih menutup tempat usahanya dengan alasan pekatnya abu yang ada dijalan begitu tebal dan mengganggu penglihatan.

“Hampir 75 persen pedagang di Klewer tidak berjualan akibat hujan abu yang terjadi sejak pagi sampai siang,” ujar Maulana, salah seorang pedagang di pasar tersebut.

Penghentian aktivitas juga berlangsung di bidang pendidikan. Bahkan Wali kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menginstruksikan agar sekolah-sekolah diliburkan hingga Sabtu (15/2). Debu vulkanik dari letusan Gunung Kelud, dikhawatirkan akan berdampak bagi kesehatan para siswa, serta mengganggu kegiatan belajar mengajar. “Untuk sementara kita liburkan dulu sampai Sabtu, lihat perkembangan kondisi,” katanya.

Menurut Wali kota, jika kondisi sudah membaik aktivitas pendidikan akan dilanjutkan seperti biasa. Tetapi, jika hujan abu masih mengguyur Kota Surakarta, bukan tidak mungkin penghentian aktivitas belajar mengajar ini akan diperpanjang hingga kondisi benar-benar memungkinkan. “Kalau nanti hujan turun kan kondisi sudah baik, berarti sekolah bisa dibuka kembali, tetapi kalau tetap seperti ini (hujan abu) ya (sekolah) belum dibuka,” ujarnya.


sumber
sumber 2 
sumber 3 
sumber 4

No comments:

Post a Comment

semoga bermanfaat dan jangan lupa memberikan kritik saran dan pendapat anda :D