hidup dan kenyataan gak selalu sama dengan harapan kita

di suatu kehidupan kita membutukan pengorbanan...apa yang kita inginkan harus ditukar dengan suatu pengorbanan...
pikirkan dengan terbaik...karna jika kau salah dengan pilihanmu terahir penyesalan akan selalu datang menghantui mu...

Mendengarkan Al Quran online

Listen to Quran

Tuesday, September 9, 2014

Bata ringan solusi efisiensi waktu tenaga dan biaya dalam pembangunan

Bata Ringan, Kini Banyak Pilihan Merek dan Harga
Rabu, 9 Oktober 2013 15:19 WIB




surya/sugiharto
Bahan bangunan bata ringan kini mulai banyak digunakan. Setidaknya ada delapan merek yang mencoba berebut pasar di Surabaya.

SURYA Online, SURABAYA - Mulai dikenalkan pada 2008, bahan bangunan berupa bata ringan kini mulai banyak digunakan. Produsen dan merek bata ringan baru bermunculan. Persaingan dagang semakin ketat.

Tidak kurang 20 merek bata ringan beredar di Indonesia saat ini. Di Jatim, khususnya Surabaya, persaingan mulai ramai. Setidaknya, ada delapan pabrikan dan merek bata ringan mencoba berebut pasar di Surabaya.

Direktur Utama PT Surya Indogreen Perkasa (SIP), selaku produsen produk bata ringan, Grand Elephant (GE), Harianto Listyawan mengatakan, kemunculan produk dan pabrikan baru tidak terlepas dari kondisi pasar yang terbuka.


Masyarakat sekarang sudah mengenal produk bata ringan. Di sisi lain, pertumbuhan properti di Surabaya berlangsung pesat. Kondisi ini membuka peluang pasar yang cukup besar. Meski persaingan antarproduk bata ringan seru, harga bata ringan di Surabaya belum terkoreksi. Penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah tidak mempengaruhi harga jual bata ringan ke konsumen.

Harianto menyebutkan, hingga sekarang belum melakukan revisi harga. “Kenaikan nilai dolar AS memang bisa mempengaruhi tapi tidak signifikan. Kami memang menggunakan bahan baku impor tapi komposisi bahan baku impor sangat kecil,” terangnya, Selasa (8/10).

Harga jual bata ringan rata-rata di Surabaya lebih tinggi jika dibandingkan produk yang sama di Jakarta. Produk bata ringan di Surabaya rata-rata di kisaran Rp 700.000/m3. Pilihan harga per merek bervariasi hingga paling tinggi Rp 800.000/m3.

Menurut Harianto, mungkin belum terjadi perang harga, hanya variasi harga, tapi masyarakat diperkirakan sudah dapat menilai sendiri berdasarkan kualitas dan kapasitas produksi, karena belum semua pabrikan yang ada memiliki kapasitas produksi yang besar dan stabil.

PT SIP mencatat penjualan produk bata ringan GE berjalan bagus. Dalam setahun penjualan bata ringan GE bisa mencapai 15.000 kubik. Selain bata ringan PT SIP juga memasarkan produk lain berupa panel lantai. Kapasitas produksi PT SIP yang berada di Krian masih cukup besar dan terus dioptimalkan. Untuk itu, selain mengisi pasar lokal, produk GE mengisi pasar ekspor.

Lebih Efisien
Arsitek dan pengamat properti, Timoticin Kwanda mengatakan, penggunaan bata ringan sekarang ini sudah menjadi tren. Melonjaknya penggunaan bata ringan dibanding bahan bangunan lain seperti bata merah dan batako lebih karena faktor efisiensi.

Penggunaan bata ringan juga menjadi kecenderungan karena sesuai dengan kebutuhan bangunan gedung bertingkat yang kini menjamur. “Penggunaan bata ringan tidak terlepas dari banyaknya bangunan bertingkat sekarang ini. Karakter bata ringan sangat cocok untuk kebutuhan pembangunan tower-tower,” ujar Timoticin.

Dari sisi fungsi lain, bata ringan sama dengan bata merah dan batako. Hanya saja bata merah dan batako secara perhitungan lebih murah jika digunakan untuk kebutuhan bangunan kecil atau rumah satu dua lantai. Batako yang harganya lebih murah tidak cocok untuk bangunan tinggi karena sifatnya yang berat.

Dosen Arsitektur UK Petra itu menjelaskan, bata ringan bisa menjadi tren karena pengguna melihat keunggulannya dari sisi efisiensi. Bata ringan lebih ringan, lebih cepat pengerjaannya dan ukurannya lebih presisi.

Selain bata ringan, kebutuhan bagi pembangunan gedung-gedung pencakar langit dewasa ini juga mulai membuat orang menggunakan bahan lain berupa beton pracetak. Beton pra cetak ini juga memiliki tren pertumbuhan penggunaan yang bagus.

“Masing-masing memiliki perhitungannya sendiri, arsitek atau pengembang bisa memilih salah satu bahan. Banyak juga yang memadukan penggunaan beberapa bahan dinding itu, tapi dari sisi estetika. Bahan apapun yang digunakan sama-sama bisa diolah dengan mudah dan dipadukan dengan double skin di bagian luar,” terang Timoticin.


sumber 

No comments:

Post a Comment

semoga bermanfaat dan jangan lupa memberikan kritik saran dan pendapat anda :D