hidup dan kenyataan gak selalu sama dengan harapan kita

di suatu kehidupan kita membutukan pengorbanan...apa yang kita inginkan harus ditukar dengan suatu pengorbanan...
pikirkan dengan terbaik...karna jika kau salah dengan pilihanmu terahir penyesalan akan selalu datang menghantui mu...

Mendengarkan Al Quran online

Listen to Quran

Monday, April 14, 2014

AKIBAT GAGAL CALEG

 Beragam Ulah Caleg Gagal, Jadi Gila Sampai Bugil di Jalan!
Pemilu 2014 memang sudah berlangsung dengan aman pada Rabu (9/4) kemarin. Kendati proses penghitungan untuk tingkat Indonesia belum selesai, namun dari Quick Count sudah diketahui beberapa partai pemenang sekaligus siapa-siapa yang berhak menjadi anggota dewan periode 2014-2019 mendatang.


Bagi mereka yang menang tentu menyenangkan, lantas bagaimana dengan yang kalah? Banyak hal yang terjadi bagi para caleg gagal itu. Ada yang dengan ikhlas menerima kekalahan, namun tak sedikit yang jadi gila. Dilansir berbagai sumber, berikut ini aksi-aksi para caleg yang tak bisa menerima kekalahan




1. Tarik Lagi Sumbangan di MTs

Ketika sedang masa promosi, seorang caleg dengan inisial AH yang berasal dari Dapil I kabupaten Sumbawa tampak begitu baik sekali dengan memberikan sumbangan 100 buah kursi plastik dan 25 zak semen ke sebuah MTs di kecamatan Labangka.


Tentunya pihak sekolah dan para siswa sangat bahagia dengan bantuan AH. Tapi coba tebak, ketika dia kalah dan gagal menjadi anggota legislatif, AH langsung menarik seluruh kursi dan sak tersebut. Mungkin barang bantuan itu mau dia jual lagi sebagai biaya menutupi hutang ketika kampanye ya.


2. Hasil Minim, Tabungan Ditarik


Uang adalah salah satu cara untuk menarik simpati, itulah yang dilakukan salah satu caleg parpol di kota Bogor dengan inisial Y ini. Saat kampanye, Y meminta bantuan tim suksesnya yakni SB untuk memberikan ratusan buku tabungan di kampung Muara, RW 11 dan 14, kelurahan Pasirjaya, kecamatan Bogor Barat dengan nilai Rp 50 ribu setiap buku.


Saat itu Y sangat PD bisa meraih suara. Tapi coba tebak, ketika pemilu usai dan suara dihitung, dari total DPT yang ada 900 suara, Y hanya meraih di bawah 10 suara. Mungkin Y menyadari benar apa arti PHP (Pemberi Harapan Palsu)


3. Cabut Tiang Listrik
Seorang caleg parpol dari Dapil I Dumai Timur dengan inisial A, memilih untuk memasang tiang listrik kepada warga setempat saat kampanye dengan penuh semangat. Tapi saat tahu di gagal, A langsung mencabut kembali tiang listrik yang sudah diberikan. Apa mau dia pasang sendiri di rumahnya ya?


4. Pilih Gantung Diri

KapanLagi.com -
Tak hanya cinta yang bisa membuat seseorang gelap mata. Gagal menjadi caleg juga membuat ibu muda dengan inisial S yang menjadi caleg dari sebuah partai asal kota Banjar, Jawa Barat ini memilih bunuh diri saat dia gagal.


S sendiri mencalonkan diri untuk Dapil I kota Banjar dengan nomor urut 8. Namun saat mengetahui dia gagal, depresi dan bisikan setan membuat S bunuh diri dan mayatnya ditemukan di sebuah saung bambu di dusun Limusnunggal RT01/01, desa Bangunjaya, kecamatan Langkaplancar, kabupaten Ciamis.


5. Merangkak di Pinggir Jalan

Seorang caleg dari Dapel Tangerang yang berusia 40 tahun langsung marah-marah saat tahu dia kalah dalam pemilu. Bahkan sore harinya usai pemilu digelar, pria itu langsung frustasi dan merangkak di pinggir jalan sambil membawa cangkir meminta uang kepada setiap orang yang lewat.


Satu hal yang diucapkan pria itu yakni, "Kembalikan uang saya," Sedih sekali ya.


6. Pilih Tutup Jalan

Ketika kamu gagal menjadi caleg dan ternyata warga di daerah pemilihanmu tak ada yang memilh, mungkin menutup jalan bisa dipilih. Hal itulah yang dilakukan seorang pria dengan inisial ALKM dari Bulukumba ini. ALKM adalah caleg dari salah satu parpol Pemilu 2009 silam.


Beberapa hari usai pencoblosan, mengetahui dirinya kalah, ALKM langsung nekat melakukan penutupan jalan sepanjang 3 kilometer karena gagal jadi caleg. Waduh, dimarahi atau diapain ya enaknya?


7. Gusur Warga


Warga di kawasan Daeo, desa Gura, kecamatan Tobelo, kabupaten Halmahera Utara mungkin kaget. Ketika mereka dengan total 42 KK harus digusur dari tempat tinggal oleh pemilih lahan dengan alasan akan dibangun tempat usaha.


Usut punya usut, rupanya hal itu dipicu dari gagalnya EP menjadi caleg dari dapil daerah tersebut. Di mana EP sama sekali tak memperoleh suara. Wah, karena kalah akhirnya pakai cara yang pengecut nih


8. Masuk RSJ


Tekanan saat gagal menjadi caleg memang besar. Apalagi jika mengingat besarnya uang yang harus dikeluarkan dan bingung cara membayarnya. Banyak yang akan gila karenanya seperti yang dialami oleh dua caleg dan tiga simpatisan partai dari Kalimantan Tengah ini.


Gagal dalam pemilu, dua dari lima orang itu mengalami gangguan jiwa ringan, seorang depresi sedang dan dua lainnya gangguan jiwa berat. Di mana dua orang itu terus mengoceh, murung dan tak mau makan. Akhirnya, selepas Pemilu 2009, kelima orang itu harus rela dirawat di sebuah RSJ Kalawa Atei.


9. Segel Gedung Sekolah
Pria berinisial D ini adalah mantan caleg dari sebuah partai untuk DPRD daerah Bulukumba. D bertarung di Dapil I kecamatan Herlang, Bonto Tiro dan Kajang. Menyadari dirinya kalah, D melakukan sebuah aksi gila yakni menyegel gedung.


Gedung yang disegel D adalah SDN 225 Kajang-Kajang di desa Borong, kecamatan Herlang. Hanya dua hari berselang semenjak Pemilu 2009, D langsung menyegel dengan cara mengikat pintu gerbang sekolah dengan tali. Di mana dia berkoar bahwa lahan gedung sekolah itu miliknya. Waduh pak, sabar ea.


10. Pilih Bugil di Jalan

Pada bulan April 2009, warga di kawasan Perum Bojong Depok Baru, kabupaten Bogor dikejutkan dengan aksi seorang pria yang melepas baju dan hanya tersisa celana dalam saja. Diketahui pria dengan inisial AM ini rupanya gagal menjadi caleg. Saat itu AM berteriak-teriak karena rugi banyak uang selama kampanye.

Karena aksinya itu, AM langsung diamankan kepolisian apalagi setelah AM berguling-guling di jalan sambil berteriak dalam keadaan hampir telanjang bulat itu. Ada-ada saja kelakuan manusia ini ya.

SUMBER


UPDATE
5 Aksi 'gila' para caleg gagal di Pileg 2014
1.Caleg PKS rebut paksa kotak suara di TPS

Spoiler for 1:


Kisah pertama yakni aksi gila caleg PKS di Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Nama caleg ini Muhammad Taufiq (50). Dia kecewa dan marah karena perolehan suaranya minim.

Pria ini ditemani Asmad (50) tiba-tiba keluar dari rumah dan mendatangi TPS 2 Dusun Cekocek, Desa Bierem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang.

Saat itu, petugas baru saja merampungkan penghitungan suara. Tanpa permisi, Taufiq dan Asmad langsung mengambil paksa sebuah kotak suara di tempat pemungutan suara (TPS) tersebut, Rabu 9 April kemarin.

"Merasa tidak puas dengan hasil perhitungan suara, kedua pelaku pergi ke TPS dan mengambil kotak suara secara paksa, kemudian dibawa ke rumah saudara Taufik," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie.

Kedua pelaku kemudian diamankan Panwascam Tambelangan. Saat ini Panwaslu dan Gakumdu Polres Sampang masih memeriksa kasus tersebut. Jika terbukti melanggar, caleg PKS ini pun terancam sanksi.


2.Caleg Hanura tarik bantuan untuk Musala


3.Caleg wanita Gerindra di Solo cakar rekan partai



Spoiler for 2:




Cerita gila lain adalah aksi caleg Partai Hanura, Haji Miftahul Huda. Dia menarik kembali bantuannya untuk musala di RT 2 RW 2, Desa Majan, Kecamatan Kedang Waru, Tulungagung, Jawa Timur.

Haji Huda marah begitu tahu di kampung itu dia cuma dipilih 29 orang. Miftahul kecewa karena perolehan suaranya pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 di luar harapan. Demikian diberitakan Antara.

Walhasil, sebanyak 2.000 batu bata, 10 sak semen dan satu truk pasir yang diberikan Miftahul Huda untuk pembangunan musala melalui salah satu tim suksesnya diminta kembali.
Spoiler for 3:


Dua pengurus Partai Gerindra Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Solo, Jawa Tengah, terlibat pertengkaran hebat. Cekcok sesama pengurus partai tersebut melibatkan Wakil Ketua DPC Nanang Sapto Nugroho dan Kurnia Sari, sekretaris partai.

Informasi yang dihimpun di kantor DPC Gerindra Solo, Sabtu (12/4), menyebutkan Kurnia yang juga calon legislatif (caleg) Dapil Laweyan tersebut datang ke kantor DPC di wilayah Pasar Kembang sekitar pukul 22.00 WIB.

Pada saat bersamaan, di lantai 2 sedang berlangsung rapat antara Nanang bersama pengurus lainnya. Kurnia yang ikut bergabung, langsung terlibat adu mulut dengan Nanang, hingga terjadi pertengkaran hebat.

"Mbak Kurnia tiba-tiba marah-marah ke Pak Nanang. Sempat adu mulut, dan saya lihat Mbak Kurnia berkali-kali memarahi Pak Nanang. Tak hanya itu, Mbak Kurnia juga menampar dan mencakar muka dan tangan Pak Sapto. Tapi Pak Sapto tidak melawan," ujar Wahyu, saksi mata, yang juga pengurus Gerindra Solo.

Lebih lanjut Wahyu menceritakan, pertengkaran berlangsung sekitar 15 menit. Namun tak ada yang berani melerai. Kurnia terlihat sangat marah dan terus menyerang Nanang dengan membabi buta. Tetapi tak ada perlawanan dari Nanang.

Kurnia baru menghentikan amuknya setelah suami dan keluarganya datang melerai. Mengenai motif pertengkaran, Wahyu mengaku tak mengetahui pasti. Namun saat datang, Kurnia yang dalam kondisi emosi, menanyakan kepada Nanang perihal surat mandat untuk saksi saat pencoblosan.

Surat mandat dimaksud tanpa sepengetahuan Kurnia sebagai sekretaris partai. Namun Nanang beralasan hanya menjalankan tugas dari ketua DPC. "Kata Pak Nanang surat mandat sudah sepengetahuan ketua DPC. Tapi Mbak Kurnia tetap tidak terima dan marah-marah," paparnya.

Kemarahan Kurnia, lanjut Wahyu, kemungkinan juga dipicu perolehan suara Kurnia saat pileg, yang tak signifikan. Hal tersebut menyebabkan Kurnia kecewa karena kemungkinan terpilih menjadi caleg sangat kecil.

Atas kejadian tersebut, Nanang bersama pengurus lainnya melakukan visum ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo. Nanang juga bermaksud melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Solo.

Sementara itu, baik Nanang maupun Kurnia hingga berita ini diturunkan, belum bisa dihubungi. Demikian juga Kasubag Humas Polresta Solo, Sis Rainawati mengatakan pihaknya belum menerima adanya laporan tersebut. "Sudah saya cek, belum ada laporan penganiayaan dari partai manapun," pungkasnya.


4.Caleg gagal di Ambon demo keliling desa

Spoiler for 4:


Kisah tragis caleg gagal lainnya ada di Maluku. Seorang calon anggota legislatif bersama sejumlah pendukungnya melakukan aksi demonstrasi ke beberapa desa di Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Maluku, setelah tidak mendapat dukungan suara dari masyarakat setempat.

"Caleg asal salah satu parpol terbesar berinisial BB itu melakukan aksi demo bersama sejumlah pendukungnya di dataran Waeapo karena merasa tidak puas dengan perolehan suara pileg kemarin," kata warga setempat, Baim Wael, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat, (11/4).

Mereka melakukan demonstrasi dengan cara berorasi sambil mengelilingi beberapa lokasi permukiman penduduk di unit 17 dan 18 serta beberapa desa lainnya di dataran Waeapo.

Menurut Baim, caleg tersebut masuk Daerah Pemilihan (Dapil) II Kecamatan Waepo dan sangat berkeinginan menjadi anggota DPRD Kabupaten Buru untuk periode lima tahun mendatang.

Sayangnya warga di dapil tersebut tidak memberikan dukungan suara mengakibatkan yang bersangkutan merasa dikhianati dan tidak puas sampai melakukan aksi demonstrasi.

Caleg berinisial BB ini merupakan putera Hinolong Baman, seorang warga Buru yang selama ini dikenal menjual karcis masuk ilegal ke lokasi penambangan emas di Gunung Botak dan sekitarnya.


5.Caleg gagal dari Golkar blokir jalan desa

Spoiler for 5:


Aksi gila lainnya dilakukan caleg gagal di Kabupaten Klungkung, Bali, yang gagal meraih dukungan mayoritas masyarakat. Dia memblokade akses jalan warga di sekitar rumahnya di Nusa Penida.

Blokade itu dilakukan I Ketut Rai, caleg Partai Golkar nomor urut 5, kepada warga di sekitar tempat tinggalnya di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

Penutupan jalan itu dilakukan dengan memasang batako di tiga tempat berbeda di sekitar rumah Ketut Rai. Akibatnya, warga, terutama tetangga Ketut Rai, kesulitan melakukan kegiatan di luar rumah.

"Dia kecewa karena tidak mendapatkan suara yang diinginkan dan merasa tidak didukung oleh masyarakat desa ini," kata seorang pria yang rumahnya berjarak beberapa meter dari rumah Ketut Rai, Sabtu (12/4). Demikian dikutip antara.

Sementara itu, Kepala Desa Suana I Putu Rai Sudarta menyayangkan sikap Ketut Rai. Dia menilai hal itu sebagai sikap kurang dewasa Ketut Rai dalam berpolitik.

"Kami berharap permasalahan ini cepat terselesaikan dengan baik agar warga dapat melakukan aktivitas seperti sedia kala," katanya.



Spoiler for kalo ga siap mental ga usah jadi caleg :

Spoiler for kyak gini jadi caleg ?:

sumber merdeka.com Foto dan gambar diambil dan diolah dari berbagai macam sumber di internet dan dipergunakan sebatas untuk informasi belaka

SUMBER 
























gagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatifgagal calek, calon legislatif, caleg , legislatif, korban caleg, calon , legislatif, golput, golongan putih, calon legislatif

No comments:

Post a Comment

semoga bermanfaat dan jangan lupa memberikan kritik saran dan pendapat anda :D